Penyeberangan Ketapang–Gilimanuk Alami Lonjakan Kendaraan dan Penumpang Jelang Natal 2025

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:01:33 WIB
Penyeberangan Ketapang–Gilimanuk Alami Lonjakan Kendaraan dan Penumpang Jelang Natal 2025

JAKARTA - Pergerakan masyarakat menjelang perayaan Natal selalu menghadirkan dinamika tersendiri di jalur penyeberangan utama. Salah satu yang paling mencolok terjadi di lintasan Ketapang–Gilimanuk yang menjadi urat nadi penghubung Jawa dan Bali.

Dalam beberapa hari terakhir, arus kendaraan dan penumpang menunjukkan kecenderungan meningkat secara konsisten. Kondisi ini menandai tingginya mobilitas masyarakat pada momen libur Natal 2025.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat adanya peningkatan pergerakan penumpang dan kendaraan. Tren tersebut terlihat sejak H-10 hingga H-4 menjelang Natal.

Lintasan Ketapang (Banyuwangi)–Gilimanuk (Bali) menjadi salah satu rute yang mengalami lonjakan signifikan. Data menunjukkan peningkatan terjadi baik dari arah Bali ke Jawa maupun sebaliknya.

General Manager ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Ardhy Ekapaty, menyampaikan bahwa kenaikan cukup terasa pada kendaraan roda dua. Angka tersebut menjadi indikator awal meningkatnya aktivitas masyarakat.

Arus Kendaraan dari Bali ke Jawa Terus Meningkat

Pada Ahad, 21 Desember 2025 atau H-4 Natal, kendaraan roda dua yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang mencapai 2.130 unit. Jumlah ini tumbuh 24,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.716 unit.

Kenaikan tersebut mencerminkan meningkatnya perjalanan masyarakat dari Bali menuju Jawa. Momentum libur panjang mendorong banyak orang melakukan perjalanan lintas pulau.

Ardhy Ekapaty menjelaskan bahwa peningkatan tidak hanya terjadi secara harian. Secara kumulatif, tren kenaikan juga terlihat dalam rentang waktu yang lebih panjang.

“Secara kumulatif, sejak H-10 hingga H-4 (21/12) libur Natal, total kendaraan roda dua yang menyeberang tercatat 40.328 unit,” katanya. Angka tersebut menunjukkan peningkatan 3,6 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 38.919 unit.

Data ini memperlihatkan bahwa lonjakan mobilitas tidak bersifat sesaat. Peningkatan terjadi secara bertahap sejak sepuluh hari sebelum Natal.

Kondisi tersebut menunjukkan kesiapan masyarakat memanfaatkan masa libur. Penyeberangan Ketapang–Gilimanuk menjadi pilihan utama karena perannya yang strategis.

Arus Jawa ke Bali Juga Alami Kenaikan Signifikan

Tidak hanya arus dari Bali ke Jawa, pergerakan sebaliknya juga menunjukkan tren positif. Kendaraan roda dua dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk mengalami kenaikan cukup tajam.

Pada H-4 Natal, jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang dari Jawa ke Bali mencapai 2.107 unit. Angka ini meningkat 33,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan ini menandakan tingginya minat masyarakat untuk berlibur atau melakukan perjalanan ke Bali. Faktor libur Natal dan akhir tahun menjadi pendorong utama lonjakan tersebut.

Selain kendaraan roda dua, peningkatan juga terjadi pada kendaraan jenis truk. Ardhy menyebut jumlah truk yang menyeberang mencapai 2.184 unit.

Angka tersebut tumbuh 21,5 persen dibandingkan tahun lalu. Kondisi ini menunjukkan aktivitas distribusi barang tetap berjalan di tengah arus liburan.

Secara keseluruhan, total kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang pada H-4 tercatat 7.093 unit. Jumlah ini meningkat 6,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan kendaraan logistik menandakan bahwa jalur Ketapang–Gilimanuk tetap menjadi andalan distribusi. Arus barang dan orang berjalan beriringan selama periode Natal.

Akumulasi Penumpang dan Kendaraan Terus Bertambah

Jika dilihat secara akumulatif, lonjakan tidak hanya terjadi pada satu hari tertentu. Sejak H-10 hingga H-4 libur Natal, total kendaraan dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk mencapai 40.987 unit.

Jumlah tersebut tercatat naik 0,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski persentasenya relatif kecil, angka ini menunjukkan kestabilan arus kendaraan.

Selain kendaraan, jumlah penumpang juga mengalami peningkatan. Dalam periode yang sama, total penumpang tercatat mencapai 143.533 orang.

Angka ini menggambarkan tingginya mobilitas masyarakat lintas pulau. Jalur penyeberangan menjadi pilihan utama karena efisiensi dan keterjangkauannya.

ASDP mencatat data ini sebagai dasar evaluasi operasional. Informasi tersebut digunakan untuk memastikan pelayanan tetap optimal di tengah lonjakan.

Lonjakan arus penumpang dan kendaraan juga menuntut kesiapan sarana dan prasarana. Manajemen pelabuhan melakukan berbagai penyesuaian untuk menjaga kelancaran.

Komitmen Layanan Aman di Tengah Lonjakan Natal

Ardhy Ekapaty menegaskan bahwa ASDP berkomitmen menjaga kualitas layanan penyeberangan. Keamanan dan keselamatan menjadi prioritas utama di tengah meningkatnya mobilitas.

Ia menyampaikan bahwa seluruh jajaran ASDP bekerja untuk memastikan perjalanan masyarakat berjalan lancar. Layanan yang andal dan humanis terus diupayakan.

“Di tengah dinamika cuaca dan lonjakan mobilitas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, keselamatan tetap menjadi fondasi utama,” tuturnya. Pernyataan ini menegaskan fokus perusahaan pada aspek keselamatan.

Menurutnya, seluruh prosedur keselamatan dijalankan secara ketat. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan rasa aman.

ASDP juga terus memantau kondisi cuaca di Selat Bali. Pemantauan ini penting untuk mengantisipasi potensi gangguan pelayaran.

Koordinasi dengan berbagai pihak dilakukan untuk menjaga kelancaran arus. Sinergi antara operator, petugas pelabuhan, dan instansi terkait terus diperkuat.

Lonjakan arus Natal menjadi ujian kesiapan layanan penyeberangan nasional. Ketapang–Gilimanuk kembali membuktikan perannya sebagai jalur vital penghubung dua pulau besar.

Dengan peningkatan arus yang terkelola dengan baik, perjalanan masyarakat diharapkan tetap nyaman. ASDP memastikan bahwa setiap pengguna jasa dapat sampai ke tujuan dengan selamat.

Momen libur Natal dan Tahun Baru selalu identik dengan peningkatan mobilitas. Data pergerakan di Ketapang–Gilimanuk menjadi cerminan dinamika tersebut.

Ke depan, ASDP terus berupaya meningkatkan kualitas layanan. Evaluasi dari periode Natal 2025 ini akan menjadi bahan penting untuk perbaikan berkelanjutan.

Terkini